Manga 625: "Mimpi Sejati"
(Hashirama kaget ketika mendengar pilihan yang Madara tawarkan. Orang-orang Senju bahkan lebih kaget lagi)
Ninja Senju: "Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"
Hashirama: (Mengangkat yangannya) "Ssst!"
(Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya mereka diam. Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara.)
Tobirama: "Lelaki ini gila. Apa rencanamu sekarang, kakak? Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"
(Tobirama mendesak kakaknya. Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara, Hashirama: "Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."
(Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.)
Madara: "Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."
Hashirama: "Apa kau masih ingat?"
Hashirama: "Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi... Mimpi itu akan menjadi kenyataan. Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan. Hokage ... bagaimana menurutmu?"
Madara: "Apa itu?"
Hashirama: "Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage. Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka."
Madara: "Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya."
Hashirama: "Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu. Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."
Madara: "Mustahil... apa kau serius?"
Hashirama: "Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"
(Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul)
Hashirama: "..." (tertunduk suram.) Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."
Madara: "Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?"
Hashirama: "Ya, tapi tak hanya itu. Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."
(Di ruangannya, Hashirama menceritakan mengenai usulnya untuk menjadikan Madara sebagai pemimpin pada Tobirama. Dan tegas tegas, Tobirama tidak setuju.)
Hashirama: "Tapi..."
Tobirama: "Dan lagi, Uchiha Madara tak akan pernah dipilih sebagai ketua. Semua orang tahu kalau kaulah yang telah membangun desa ini. Bahkan klan Uchiha mengakuinya. Juga, kau sudah mendengar rumor tentang Uchiha, kan? Semakin mereka dipenuhi kebencian, mata mereka akan menjadi semakin kuat. Kurasa itulah cara kerja sharingan. Kau tak pernah tau apa yang akan mereka lakukan. Yang desa butuhkan adalah..."
Hashirama: "Berhenti bicara seperti itu, Tobirama!" (membentak)
Tobirama: "Aku tak sedang memfokuskan chakra sekarang. Dan, jangan mengubah topik pembicaraan kita, kakak!"
Hashirama: "!!!" (kaget.)
(Suatu ketika pada awal-awal masa jabatannya, Hashirama pernah diajak oleh Madara ke monumen Uchiha, tempat yang sebenarnya hanya klan Uchiha yang diperbolehkan untuk masuk.)
Madara: "Monumen batu ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan tak pernah ditunjukkan pada klan lain. Ini adalah monumen spesial, yang untuk membacanya kau harus menggunakan teknik mata. Sejauh yang bisa kubaca sekarang, monumen ini mengatakan... Untuk mencapai kestabilan, seorang desa dibagi menjadi Yin dan Yang. Aksi dari kedua kekuatan yang berlawanan ini menciptakan segala sesuatu yang ada di alam."
Madara: "Logika ini berlaku pada apapun. Dengan kata lain, ini mengatakan kalau dua kekuatan berlawanan itu menggabungkan kekuatan, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa diraih. Akan tetapi, terdapat penafsiran lain..."
Hashirama: "!?"
Madara: "Hashirama, apa kau pikir aku tak tahu?"
Hashirama: "Serahkan masalah Tobirama padaku! Aku tak bisa melakukannya tanpamu. Sebagai tangan kanan hokage, sebagai saudaraku, bekerja samalah denganku. Orang-orang akan mulai mengerti dirimu. Dan saat itu, kau akan menjadi hokage kedua."
Madara: "Mungkin juga adikmu Tobirama yang menjadi hokage kedua. Dan jika itu terjadi, klan Uchiha akan dimusnahkan. Karena tahu hal itu, aku memberitahu anggota klan Uchiha lainnya agar mereka segera keluar dari desa. Tapi, tak seorangpun mau mendengar kata-kataku."
Madara: "Aku tak bisa melindungi adikku, dan sekarang mungkin aku juga tak akan bisa melindungi klanku. Meskipun aku sudah berjanji pada adikku, anggota klanku tak mau mempercayaiku, walau aku ingin melindungi mereka."
Hashirama: "Itu tidak benar, semuanya pasti akan menyadari kalau..."
Madara: "Mungkin saat itu, aku harus memerintahkanmu untuk membunuh adikmu. Kau berkata kalau aku adalah saudara. Tapi demi desa, kau akan membunuhku atau dia?"
Hashirama: "..." (terdiam.)
Madara: "Aku mengerti posisimu. Tapi, aku tak bisa melakukannya lebih dari ini. Aku... aku akan pergi meninggalkan desa. Aku telah menemukan jalan lain. Setelah kita sama-sama menunjukkan tekad kita, aku sadar... kerja sama hanyalah pertarungan diam-diam."
Hashirama: "Itu tidak benar! Aku tak akan membiarkanmu!!"
Ninja Senju: "Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"
Hashirama: (Mengangkat yangannya) "Ssst!"
(Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya mereka diam. Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara.)
Tobirama: "Lelaki ini gila. Apa rencanamu sekarang, kakak? Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"
(Tobirama mendesak kakaknya. Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara, Hashirama: "Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."
(Madara memberikan Hashirama dua
pilihan, yang artinya ia tak harus membunuh adiknya sendiri. Madara
mengerti perasaan seseorang yang memiliki saudara.)
Hashirama: "Dengarkan aku, Madara, ini akan menjadi permintaan terakhirku." (sambil bersiap dengan sebuah kunai di tangannya.)
(Hashirama melepas jubah perangnya dan akan menusukkan kunai itu ke perutnya sendiri. Hashirama akan bunuh diri.)
Hashirama: "Dengarkan aku
Tobirama, tak hanya dirimu, semua yang ada di klan kita juga harus
melakukan hal yang sama. Setelah aku mati, jangan membunuh Madara.
Uchiha dan Senju tak boleh saling bertarung satu sama lain lagi.
Berjanjilah, demi ayah kalian, dan cucu kalian yang belum lahir. Sampai
jumpa..."
(Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya metes. Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.)
(Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya metes. Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.)
(Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.)
Madara: "Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."
(Setelah pertempuran yang
berlangsung begitu lama, akhirnya Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan.
Hari itu adalah awal bagi perdamaian antara kedua belah pihak. Bagi
Hashirama, hari itu seperti mimpi. Tak akan ada lagi orang yang menjadi
korban, tak akan ada lagi anak kecil yang mati...)
(Setelah itu mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama. Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.)
(Setelah itu mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama. Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.)
Hashirama: "Apa kau masih ingat?"
(Hashirama dan Madara dewasa berdiri di puncak bukit batu sambil melihat ke arah desa yang telah mereka bangun.)
Hashirama: "Saat kita berbicara di sini, saat kita masih anak-anak..."
Madara: "Ya.."
Madara: "Ya.."
Hashirama: "Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi... Mimpi itu akan menjadi kenyataan. Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan. Hokage ... bagaimana menurutmu?"
Madara: "Apa itu?"
Hashirama: "Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage. Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka."
Madara: "Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya."
Hashirama: "Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu. Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."
Madara: "Mustahil... apa kau serius?"
Hashirama: "Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"
(Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul)
Madara: "Desa... yang tersembunyi di balik daun, konoha. Bagaimana menurutmu?"
Hashirama: "..." (tertunduk suram.) Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."
Madara: "Hei, istilah Hokage yang kau buat juga sama, kan!?" (membentak) Dan ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau masih suka depresi seperti itu???"
(Memang butuh
waktu yang lama, tapi saat itu Hashirama merasa kalau pada akhirnya
mereka akan bisa menjadi teman yang akrab untuk selamanya.)
Madara: "Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?"
Hashirama: "Ya, tapi tak hanya itu. Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."
Madara: "Kau bercanda?"
Hashirama: "Yaah, mungkin aku akan sedikit memodifikasinya, karena wajahmu sedikit menyeramkan."
Tobirama: "Ah, jadi kalian di sini... (Datang dan menghampiri) Kenapa kalian malah sibuk di sini? Pemimpin negara api datang untuk berdiskusi!!"
Madara: "Tobirama..." (Madara melihat ke arah tobirama)
Tobirama: "Ah, jadi kalian di sini... (Datang dan menghampiri) Kenapa kalian malah sibuk di sini? Pemimpin negara api datang untuk berdiskusi!!"
Madara: "Tobirama..." (Madara melihat ke arah tobirama)
Tobirama: "..." (membalas dengan tatapan yang masih belum bisa bersahabat.)
(Di ruangannya, Hashirama menceritakan mengenai usulnya untuk menjadikan Madara sebagai pemimpin pada Tobirama. Dan tegas tegas, Tobirama tidak setuju.)
Tobirama: "Hokage!? Jangan
memutuskannya seenaknya!! Kalau kau ingin merekomendasikan Madara
sebagai pemimpin desa, itu tak apa. Tapi sebelum mengambil keputusan
akhir, kita harus mendiskusikannya terlebih dahulu pada orang-orang yang
tinggal di desa dan negara ini, dan berkonsultasi dengan tetua. Ini
berbeda dari saat ayah kita masih hidup."
Hashirama: "Tapi..."
Tobirama: "Dan lagi, Uchiha Madara tak akan pernah dipilih sebagai ketua. Semua orang tahu kalau kaulah yang telah membangun desa ini. Bahkan klan Uchiha mengakuinya. Juga, kau sudah mendengar rumor tentang Uchiha, kan? Semakin mereka dipenuhi kebencian, mata mereka akan menjadi semakin kuat. Kurasa itulah cara kerja sharingan. Kau tak pernah tau apa yang akan mereka lakukan. Yang desa butuhkan adalah..."
Hashirama: "Berhenti bicara seperti itu, Tobirama!" (membentak)
(Mendadak, terdengar suatu suara dari jendela. Hashirama langsung membuka jendela, tapi sudah tak ada siapa-siapa di sana.)
Hashirama: "Kurasa barusan ada orang di sini. Tobirama, kau juga merasakannya, kan?"
Tobirama: "Aku tak sedang memfokuskan chakra sekarang. Dan, jangan mengubah topik pembicaraan kita, kakak!"
Hashirama: "!!!" (kaget.)
(Di atas genteng, terlihat daun berlubang yang sebelumnya Madara bawa. Tampaknya, Madara mendengar percakapan mereka.)
Hashirama: "Tidak, tidak apa."
Tobirama: "Mulai dari sekarang, kita akan menggunakan sistem demokrasi. Apa kau keberatan dengan itu, kakak?"
Hashirama: "Tidak, tidak apa."
(Pada akhirnya, yang menjadi hokage
adalah Hashirama, dan wajahnya telah dipahat pada bukit batu besar yang
ada di pinggir desa.)
(Suatu ketika pada awal-awal masa jabatannya, Hashirama pernah diajak oleh Madara ke monumen Uchiha, tempat yang sebenarnya hanya klan Uchiha yang diperbolehkan untuk masuk.)
Madara: "Monumen batu ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan tak pernah ditunjukkan pada klan lain. Ini adalah monumen spesial, yang untuk membacanya kau harus menggunakan teknik mata. Sejauh yang bisa kubaca sekarang, monumen ini mengatakan... Untuk mencapai kestabilan, seorang desa dibagi menjadi Yin dan Yang. Aksi dari kedua kekuatan yang berlawanan ini menciptakan segala sesuatu yang ada di alam."
Madara: "Logika ini berlaku pada apapun. Dengan kata lain, ini mengatakan kalau dua kekuatan berlawanan itu menggabungkan kekuatan, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa diraih. Akan tetapi, terdapat penafsiran lain..."
Hashirama: "!?"
Madara: "Hashirama, apa kau pikir aku tak tahu?"
Hashirama: "Serahkan masalah Tobirama padaku! Aku tak bisa melakukannya tanpamu. Sebagai tangan kanan hokage, sebagai saudaraku, bekerja samalah denganku. Orang-orang akan mulai mengerti dirimu. Dan saat itu, kau akan menjadi hokage kedua."
Madara: "Mungkin juga adikmu Tobirama yang menjadi hokage kedua. Dan jika itu terjadi, klan Uchiha akan dimusnahkan. Karena tahu hal itu, aku memberitahu anggota klan Uchiha lainnya agar mereka segera keluar dari desa. Tapi, tak seorangpun mau mendengar kata-kataku."
Madara: "Aku tak bisa melindungi adikku, dan sekarang mungkin aku juga tak akan bisa melindungi klanku. Meskipun aku sudah berjanji pada adikku, anggota klanku tak mau mempercayaiku, walau aku ingin melindungi mereka."
Hashirama: "Itu tidak benar, semuanya pasti akan menyadari kalau..."
Madara: "Mungkin saat itu, aku harus memerintahkanmu untuk membunuh adikmu. Kau berkata kalau aku adalah saudara. Tapi demi desa, kau akan membunuhku atau dia?"
Hashirama: "..." (terdiam.)
Madara: "Aku mengerti posisimu. Tapi, aku tak bisa melakukannya lebih dari ini. Aku... aku akan pergi meninggalkan desa. Aku telah menemukan jalan lain. Setelah kita sama-sama menunjukkan tekad kita, aku sadar... kerja sama hanyalah pertarungan diam-diam."
Hashirama: "Itu tidak benar! Aku tak akan membiarkanmu!!"
Madara: "Itu tergantung
bagaimana caramu melihat kenyataan, Hashirama! Ayo kita berhenti
bersikap merendahkan diri. Setidaknya... Lebih baik bagi kita melihat
dunia ini hanya sebagai hiburan saja."
Hashirama: "Apa kau mendengarku, madara!?"
(Madara terus berbicara)
Hashirama: "Apa kau mendengarku, madara!?"
(Madara terus berbicara)
Madara: "Kau adalah
satu-satunya yang bisa bersaing denganku. Sementara aku berjalan menuju
mimpiku yang sesungguhnya... Aku akan menikmati pertarungan denganmu."
(Sejak saat itu, Madara benar-benar penuh dengan kejahatan)
(Sejak saat itu, Madara benar-benar penuh dengan kejahatan)
0 comments:
Post a Comment